Jumat, 24 September 2010

Jalan Ambles

Akses Lalu Lintas Ditutup
2 Rumah Terancam Tertimbun Longsor

GUNUNGKIDUL – Jalan utama yang menghubungkan  Kecamatan Ponjong dan Kecamatan Semin Gunungkidul tepatnya di Dusun Jatisari, Sawahan, Ponjong ambles sedalam 25 cm dengan panjang sekitar 40 meter dan lebar 2,5 meter. Amblesnya jalan tersebut diduga karena labilitas tanah perbukitan akibat tidak kuat diguyur hujan terus menerus dalam beberapa minggu terakhir.
Akibat amblesnya jalan ini, arus lalu lintas khususnya untuk roda empat ditutup dan dialihkan ke jalan lain, hanya roda dua dan pejalan kaki yang diperbolehkan melintas.  Sementara itu, kondisi tanah yang labil dan terus bergerak dikhawatir terjadi longsor dan menimbun 2 bangunan rumah milik Sodinomo (80) tidak jauh dari lokasi.
Kepala Desa Sawahan, Suyatno mengatakan amblesnya jalan penghubung antar kecamatan ini pertama kali diketahui Kamis (23/9) sekitar pukul 22.00 setelah seharian diguyur hujan terus menerus.
“Saat terjadi longsor, terdengar suara keras tanah yang bergerak,”katanya.
Untuk mengantisipasi terjadinya longsoran pihaknya memerintahkan kepada warganya untuk bekerja bakti memindahkan bebatuan dan mengeruk tanah yang berada di tepi jalan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi beban tanah yang labil dan terus bergerak.
“Kami juga meminta kepada keluarga Sodinomo untuk memindahkan barang berharga dan untuk sementara mengungsi ke rumah tetangga lain yang lebih aman,”tambahnya.
Terpisah ketua RT setempat,Marno (40) mengatakan warga khawatir jika turun hujan terus menerus jalan yang ambles akan semakin lebar dan panjang. Pihaknya mengharapkan adanya perhatian dari pemerintah daerah terkait amblesnya jalan tersebut.
“Jalan ini merupakan jalan penghubung antar kecamatan, Jika terjadi longsoran dikhawatirkan jalan akan terputus,” katanya.
Sementara itu, di lokasi terpisah, tepatnya di Dusun Kalisuru, Putat, Patuk, pada saat yang hampir bersamaan talud setinggi sepuluh meter yang berada di tepi jalan Jogja-Wonosari longsor akibat diguyur hujan. Akibatnya arus lalu lintas menjadi tersendat akibat banyaknya reruntuhan bebatuan talud yang menutupi jalan.
“Talud ini longsor akibat tanah tidak kuat digerus air,” katanya. (gng)